Alhamdulillah terimakasih kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang telah melindungi kedua orang tua saya dan menyelamatkan keduanya dari kecelakaan ‘maut’, bulan lalu. Mobil yang dikemudikan Bapak menabrak pohon asem, terbanting dan berhenti dalam keadaan roda berada di atas.
Kaca depan dan pintu kiri hancur lebur tak berbentuk. Bahkan bak mobil pick-up L300 itu terpuntir. Aki yang berada di bawah kursi pengemudi pecah. Dudukan mesin patah semua. Kursi yang diduduki Ibu saya tergencet body depan hingga menjadi satu dengan sandarannya.
Mobil L300 warna putih ini adalah salah satu mobil armada UD.Budi Lestari yang biasanya dipakai untuk mengirimkan pesanan pelanggan. Pada hari itu Bapak dan Ibu habis uji kir di Magetan. Mobil tersebut memang dibeli atas nama Om saya yang rumahnya di Magetan.
Bapak mengaku sempat tidak sadar sejenak. Begitu sadar langsung berusaha keluar dari mobil melalui lubang bekas kaca depan. Ternyata Ibu sudah keluar duluan. Setelah memastikan tidak ada bagian tubuh yang patah, Bapak dan Ibu kemudian berpelukan dan menangis bersama.
Sebenarnya waktu itu sudah ada banyak warga sekitar yang berkerumun di sekitar lokasi namun tidak ada yang berani mendekat. Begitu Bapak dan Ibu berhasil keluar, barulah mereka mendekat dan menolong.
Bapak tidak luka sama sekali, sedangkan Ibu mengalami luka robek cukup dalam dan panjang di pergelangan tangan kiri. Warga mengikat luka tersebut dengan kain putih yang biasanya dipakai untuk lap mobil. Ibu kemudian diantar menuju rumah sakit oleh pengguna jalan yang kebetulan lewat.
Kecelakaan tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 7 April 2011 di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo. Pada saat kejadian saya sedang mengikuti kuis Statistik di kampus Teknik Industri ITS Surabaya.
Saya baru mengetahui kejadian itu Sabtu 9 April 2011 pada saat pulang ke Ponorogo bersama calon istri. Sebelumnya saya memang sudah memberikan kabar bahwa saya akan pulang, makanya Bapak tidak mengabarkan kecelakaan itu.
Operasi Penyambungan Tendon
Dari hasil rontgen, dokter memastikan tidak ada bagian tubuh Bapak dan Ibu yang patah. Luka di lengan kiri Ibu langsung dijahit. Namun rupanya pada saat itu dokter kurang teliti. Setelah luka di lengan kiri Ibu sembuh, jari tengahnya tidak bisa digerakkan!
Senin 18 April 2011, setelah memeriksakan diri ke dokter spesialis, tendon tangan kiri Ibu dinyatakan ada yang putus dan untuk menyambungnya harus melalui prosedur operasi. Tendon adalah semacam ‘kabel’ yang berfungsi menarik jari dari bagian atas dan bawah sehingga jari tersebut bisa bergerak-gerak sesuai keinginan kita.
Selasa 19 April 2011 saya pulang lagi ke Ponorogo karena besoknya Ibu harus menjalani operasi.
Rabu 20 April 2011 pagi kami (saya, Bapak dan Om) mengantarkan Ibu ke RS Darmayu Ponorogo. Dokter yang menangani Ibu adalah dr.Farhat, SpOT. Operasi penyambungan tendon itu dilakukan pukul 13.00 hingga pukul 14.30. Setelah operasi, Ibu dibawa ke Ruang ICU.
Pukul 16.00 Ibu sudah sadar, namun harus tetap berada di Ruang ICU hingga beberapa jam kemudian. Sehabis maghrib banyak saudara, karyawan dan tetangga menjenguk Ibu. Mereka masuk ke Ruang ICU secara bergantian, satu per satu.
Tepat pukul 22.30 Ibu dibawa ke kamar rawat inap. Saya dan Bapak menemani Ibu hingga tertidur. Sungguh kasihan melihat Ibu terbaring di RS. Berkali-kali saya menitikkan air mata. Saya sangat sayang Ibu. Tidak tega melihat kondisi Ibu yang harus dioperasi lagi padahal lukanya baru saja sembuh 🙁
Kamis 21 April 2011 pukul 01.00 saya diantarkan Bapak menuju terminal Ponorogo. Saya harus kembali ke Surabaya karena siangnya ada acara di kampus dan malamnya kadung mengundang kawan-kawan untuk donor darah bersama, dipaskan dengan Hari Kartini. Namun akhirnya saya sendiri tidak jadi donor darah karena ternyata belum waktunya, kurang 2 hari lagi baru boleh donor lagi.
bersambung..
Alhamdulillah…
kok baru tahu lama setelah kejadian sih mas?
enggak ada firasat gitu
Semoga lekas sembuh…
syukurlah, mas dion, ndak terjadi apa2 dengan ortu. kalau dilihat kerusakan mobilnya saya ndak bisa membayangkan apa yang terjadi. hanya kuasa Allah semata yang telah menyelamatkannya. semoga lekas sembuh ya, mas.
Semoga lekas sembuh aja
alhamdulillah mas,, ortu sampean ndak papa..
wah kalau diliat dari keadaan mobilnya parah banget tuh jelas, tapi untung lah lukanya tidak seberapa parah, Allah masih sayang sama orangtua mas !
semoga ini menjadi pelajaran mas, dan tak terulang untuk kedua kalinya
Syukur Alhamdulillah mas, Ortu sampeyan ndak apa.. semoga ibunya lekas baikan mas.. 🙂
syukur alhamdulillah, benar² anugerah dan kuasa tuhan
kalau dilihat potongan mobil itu, waduuuh… membayangkannya saja tak sanggup 🙁
alhamdulillah… mas dion, tuhan berkehendak.
semoga saat ini kondisi ibu mas dion sudah jauh lebih baik.
alhamdulilah, semoga dijauhkan dari segala bahaya untuk kedepannya
Semoga Ibunya cepat sembuh ya Mas . . . Miris juga rasanya kalo Tendonnya sampe putus gitu . . . Tapi setidaknya sudah sangat bersyukur keduanya bisa selamat, padahal mobilnya penyok gitu . . .